Wednesday, April 22, 2009

The Beauty of High Speed Steel

High Speed Steel (HSS) merupakan salah satu bagian dari Tool steel dengan kararakteristik mampu mempertahankan nilai kekerasan pada suhu 300~700 derajat celcius. Selain itu material HSS juga memeliki kadar karbon yang relative lebih tinggi dibandingkan material tool steel lainnya yaitu berkisar 1.5~2.0% C. Unsur-unsur paduan utama yang terdapat dalam material HSS yang akan membentuk karbida yaitu Tungsten, Molybdenum, Vanadium. Chromium. Unsur Nickel dan Manganese tidak terlalu banyak digunakan yaitu berkisar 0.2~0.5%. Penambahan Cobalt, Boron, Niobium merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kinerja material HSS. Material HSS bisa di hasilkan melalui proses pengecoran atau proses metalurgi serbuk. Berikut ini saya tampilkan beberapa struktur mikro material HSS hasil proses pengecoran dengan menggunakan etsa Murakami dengan perbesaran 500X, mikroskop Olympus GX51 Inverted Type








Tuesday, April 21, 2009

Martensite

Fasa martensite merupakan fasa metastable, artinya kita tidak bisa melihat fasa martensite didalam diagram fasa Fe-C. Fasa martensite bisa dihasilkan dengan pendinginan cepat (quenching) dengan media air atau oli. Terminologi pendinginan cepat sepertinya lebih obyektif jikalau parameter yang dilihat adalah sifat mampu kerasnya (hardenability), karena dengan kadar paduan (alloy) yang bisa meningkatkan sifat mampu keras seperti Nikel, Molibdenum, dan Mangan, maka suatu baja ataupun besi bisa didapatkan fasa martensite hanya dengan pendinginan udara.















Etsa: Nital, Perbesaran: 100X, mikroskop optik


Tampak pada gambar diatas merupakan jarum-jarum plate martensite pada besi tuang ulet (ductile cast iron) dengan kandungan 3.20% C, 2.0% Si, 2.0% Mn, 2.0% Ni, 0,5% Mo, 0,05% Mg. Struktur martensite ini dihasilkan dalam kondisi as-cast (tanpa proses austenisasi ) dengan menggunakan pendinginan udara.
















Etsa: Nital, Perbesaran: 200X, mikroskop optik


Pada perbesaran 200X tampak lebih jelas jarum-jarum plate martensite (hijau dan coklat), fasa austenit sisa (retained austenite) yang berwarna putih beserta bola-bola grafit (graphite) yang berwarna hitam






























Seperti terlihat pada gambar diatas, penampakan lebih detil dari fasa martensite bisa diamati dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM).

Mukadimah

Blog ini merupakan salah satu penyaluran hobi saya dalam bidang “fotografi”, bukan dengan menggunakan kamera saku ataupun kamera DLSR, tapi dengan menggunakan teknik metalografi untuk material logam. Menurut saya, foto-foto yang dihasilkan dari teknik metalografi merupakan suatu upaya untuk “membuka” keindahan yang terdapat di permukaan logam, karena hakikatnya keindahan dalam struktur mikro adalah ciptaan Sang Khaliq. Semoga dengan adanya blog ini saya bisa sedikit berbagi mengenai teknik dan analisa metalografi untuk logam, serta bisa bermaanfaat demi majunya industri logam di Indonesia tercinta.